Kamis, 11 Mei 2017

Selamat Pagi Indonesia

Selamat pagi, Indonesia. Bagaimana kabar hari ini?
Rasanya sudah lama saya ingin menulis tentang yang terjadi hari ini dan kemarin, tapi banyak keraguan. Banyak hal yang saya rasa "tidak pas" untuk dituliskan dimuka publik, tapi akhirnya saya mendapat pencerahan agar tulisan ini layak ditampilkan.
Hari ini saya memutuskan untuk menulis dengan perspektif saya sebagai seorang warga negara Indonesia.
Mari kita mulai membahasnya.
Ada banyak dari kita yang pernah dihina karena fisik yang tidak sempurna (gendut, kurus, telalu tinggi, terlalu pendek, disabilitas).
Ada banyak dari kita yang suku dan agamanya dihina dan direndahkan (agama apapun, suku manapun).
Banyak dari kita yang pernah merasa seperti itu bukan?
Jika kita renungkan lagi, bukankah hal seperti itu sudah terjadi sejak jaman dulu? Tapi apa yang membuat hal itu, pada hari ini menjadi jurang pemisah yang sangat besar dan sangat nyata bagi kita?
Bukan, saya bukan ingin menyampaikan bahwa menghina dan merendahkan adalah "hal wajar" dan dibenarkan, saya hanya ingin memaparkan apa yang sedang terjadi.
Pada zaman ini, dengan mudah kita mengungkapkan pendapat, lewat socmed dan lain sebagainya.
Masalahnya adalah, kita kadang mengungkapkan pendapat terlalu lantang dan menggebu, bahkan tak jarang mengumbar kebencian.
Pikiran dan tuduhan negatif saling dilemparkan, tumpang tindih, mendeklarasikan siapa diantara kita yang paling menderita.
Kita berdoa untuk diri sendiri, berdoa untuk golongan sendiri, hingga lupa bahwa "bukan hanya saya yang tinggal dinegeri ini"
Masing-masing kita sibuk menuduh, sibuk mencari kesalahan, sibuk menilai yang lain.
Lupa bercermin, lupa menginstropeksi diri sendiri.
Jangan tersinggung, jangan merasa tertuduh, karena tulisan ini ditujukan kepada semua golongan.
Mungkin akan ada yang bertanya "Lantas apa yang harus saya lakukan sekarang, sedangkan luka yang ditimbulkan sulit sembuh?"
Saya yakin kita semua merindukan NKRI yang tentram dan damai. Merindukan NKRI yang bersatu, NKRI yang begitu indah karena keberagamannya.
Saya disini bukan hanya memaparkan apa yang terjadi, tapi juga menawarkan solusi.
Kita bisa memulainya dari diri sendiri.
Dimulai dengan menghargai orang yang berbeda dengan kita, bukan hanya mengakui bahwa dia "ada" dan dia "berbeda".
Jangan dengan cepat menyatakan pendapat, apalagi tentang hal-hal yang sensitif, seperti agama.
Apapun yang agama kita bahas, biarkan itu menjadi perbincangan didalam, jangan sampai sengaja dipublikasikan agar pihak luar tau, setiap umat beragama, pasti merasa bahwa dirinya adalah umat pilihan.
Singkirkan ego. Mari kita menahan diri dan menjaga sikap agar dapat meredam dan memperbaiki apa yang bergejolak hari ini.
Salam Damai Indonesia-ku :)

Pria Aneh

Aku tidak berubah. Kau pun juga masih sama. Awalnya semua berjalan baik. Perkenalan kita, obrolan kita, humor kita, semua terasa pas dih...